PENGEKSOR MENJERIT

Penghasilan petani merosot drastis di beberapa daerah di Indonesia, akibat prekonomian dunia mengalami krisis. Kondisi nilai ekspor sejumlah produk unggulan ini bakal berdampak tidak hanya pada prekonomian nasional tetapi kepada para pemain didaerah. Penghasilan kas daerah banyak disumbang dari kegiatan ekspor ini, ekspor biji kakao hingga 43% di Sulawesi Selatan menurun pada 2011 pendapan daerah dari biji kakao ini sekitar Rp. 8 milyar pada 2010, Rp. 2,8 milyar pada 2011 dari ekspor 71.900 ton. Eksor 10 komoditas unggul diantaranya, nikel, udang, kepiting, biji2an dan kayu tahun lalu mencapai Rp. 54 milyar, turun 15 % dari tahun lalu. Ekspor turun mempengaruhi distribusi dari sentra penghasil dari kab. Luwu, Luwu utara dan Luwu timur, pengumpul kakao dari kec. Tomoni Luwu timur mengatakan hanya 4 kali mengirim 72 ton biji kakao sepanjang tahun 2011 pada pada priode yang sama pada tahun 2010 mampu mengekspor 36 ton kakao setiap menggu 3 bulan masa panen