PERCETAKAN HARAPAN BARU,hub. 0812 9737 319, bpk m. husni

"HARAPAN BARU PERCETAKAN, HARAPAN BARU PERCETAKAN, HARAPAN BARU PERCETAKAN, HARAPAN BARU PERCETAKAN, HARAPAN BARU PERCETAKAN, HARAPAN BARU PERCETAKAN telp. 082177871136,wa. 087777006461

Minggu, 20 November 2011

KEMBALI KE JAKARTA MENJADI GEMBEL

Saya punya sahabat teman dekat 20 tahun yang lalu dia mensunting putri dari asal Kuningan desa sampora  Jawa Barat, hingga tahun 2011 tidak mempunyai anak dan mengangakat seorang anak dari saudaranya yang iclas diberikan seorang putra yang diberi nama KAMAL diawal baru berumur beberapa bula kehidupan keungannya cukup bagus hingga si anak berumur dewasa dan telah menamatkan pendidikannya di STM.
Nasib rupanya  kurang menguntungkan karena ada peremajaan pada perusahaan yang dia kerja dimana armada Bus yang lama akan dihapus dan diganti yang baru, tentunya dengan sendirinya akan ada pula peremajaan pada supir dan keneknya.
Kebetulan teman saya dalah kondektur bus pada perusahaan Maya sari bhakti yang sekarang diganti bus way, tentunya yang diterima dan disalurkan mempunyai pendidikan SMA sedangkan teman saya cuma SD, rupanya saat yang membingungkan itu pikirannya entah kemana lupa pada peganganan saat berdiri di pintu bus terpental keluar karena bus merem mendadak dan teman saya terlempar ke aspal dan dilarikan ke Sumber Waras.
Itulah awal2 kepahitan yang terus bergulir menggrogoti hidup sehari2 hingga sang Istri terkena kanker rahim yang sdah stadium ahir.perjalanan hidup yang nganggur setelah berhenti bekerja terus menggelutinya hingga terpaksa rumah yang satu2nya dia punya dijual dan balik kekampung sang istri di Kuningan Jawa Barat.
Disanalah sang istri dipanggil oleh sang penciptanya dan uang hasil jual rumah habis ludes buat biaya rumah sakit dan membeli sawah serta memperbaiki rumah sang mertua, perayaan 1 minggu atas wafatnya sang istri dia masih di kampungnya sang mertua, tapi setelah itu dia kembali ke jakarta tanpa tempat tnggak bingung kelihatan dari geraknya.
Inilah kisah seorang anak manusia yang telah  berkorban semuanya setelah tiada lagi tak mau diaku oleh sang mertua karena sang mertua merasa sudah tak berarti lagi.
Kemarin hari Minggu Tanggal 19 Nopember 2011 saya berkunjung ke kampung sang mertua karena kebetulan istri saya orang daerah sana dan apa kata adik dari almarhum sang istri beliau mengatakan setelah rumah di Jakarta dijual seharga 125.000.000 habis untuk berobat dan membeli sawah yang digarap oleh adiknya almarhum dan mertuanya tinggal sendiri karena suaminya sdah meninggal sedangkan anak2nya pisah rumahnya.
Dan sang adiknya berkata bila si Abdullah nama teman saya ini kalau tinggal satu rumah dengan mertuanya akan menimbulkan fitnah karena dia tinggal sendiri tanpa suami dan kebetulan putranya adalah anak pungut dari saudaranya jadi rasanya kurang rasa kasih sayangnya dibanding cucunya hasil dari almarhum sendiri.
Saya sempat ngobrol dengan mertuanya dan beliau berkata bukannya saya ga kasihan sama mantu tapi saya sudah kehilangan anak saya sambil air matanya sedikit membasahi pipinya tanda bersedih, yang menjadikan saya berpikir kenapa si mantu tidak mau datang lagi ke kampung sang mantan istri....? apa karena diusir atau dicuekin ga dihormati lagi atau sudah hartanya disimpan di kampungnya lantas dia yang menguasainya....?
Yang jelas hingga hari ini Nop. 2011 teman saya entah kemana rimbanya setelah semua hartanya ludes dijualnya bisa dia menjadi gembel di kota kelahirannya, begitu kejamnya punya mertua semacam ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar