- bank husni
- cengkareng, dki jakarta, Indonesia
- Pensiun, pada PN. Balai Pustaka
Jumat, 22 April 2011
MATA MATA GANK AMBON
Budi Utomo nama pahlawan dari Surabaya, tapi ini adalah nama jalan yang ada di wilayah Jakarta Pusat yang mana disamping Departemen Keuangan berdiri Sekolah Tehnik Menengah {STM} dan Sekolah Teknik {ST} atau istilah topnya BUDUT, disebelahnya Sekolah Menengah Atas I {SMA I} masa2 indah yang sangat manis saya rasakan waktu masih sekolah di Tehnik bagian mesin yang rata2 cowo semua pagi berangkat sekolah pulang nyambi kerja di Balai Pustaka yang kebetulan Ayahku kepala bagiannya walau sekolah nyambi kerja aku sangat senang karena tidak menyusahkan orang tua untuk uang saku. Saptu adalah hari yang dapat aku pergunakan untuk ngumpul sama teman2 mangkal di Lapangan Banteng nyambi cuci mata. Jaman aku dulu tawuran jarang sekali boleh dibilang ga ada yang ada cuma masalah cewe yang berujung bentrok antara sekolah tanpa unsur politik dan masa waktu itu memang banyak Gank2 yang bermunnyulan seperti Gank Siliwangi yang dipimpin oleh Bambang anak seorang Perwira, yang wilayah kekuasaanya sampai ke jalan Sabang kebon sirih dan sekitarnya, Gank Berland yang rata2 dimonopoli oleh anak2 tentara mereka bergerombol dan berkumpul diwilayah masing2 ada juga Gank yang dipimpin oleh Orang Ambon yang berada di bilangan daerak belakang keramat senen dengan julukan Gank Ambon. Tiap2 Gank mempunyai jaringan wilayahnya masing2 dan mempunyai jajahan wilayahnya ini yang paling rawan memperebutkan wilayah kekuasaan dan saling merebutnya, bentrokan sering terjadi antara Gank dan banyak menimbulkan korban jiwa, ini kejadian yang benar aku alami semasa sekolah dimana pada waktu itu ada acara ulang tahun kota Jakarta yang dirayakan pada tiap tgl. 22 Juni malam itu aku berangkat dengan Hari anak Bandung yang kost dekat rumahku mahasiswa Pelayaran seperti anak muda umumnya pulang acara ulang tahun cari2 pasangan dan alhamdullillah dapat masing2 satu cewe ngobrol ngalor ngidul ahirnya minta pulang diantar dan kebetulan ga ada kendaraan umum naik becak kebilangan Matraman oke kata sepakat Aku dan Hari masing2 setuju masing dua becak mengayuh becak lumayan jauh dari Thambrin liwat Salemba dan berhenti di Matraman becak dibayar aku dan hari mengantar melalui pintu gerbang berhasil petualangannya pulang nyambi senang2 ga taunya dari sebrang jalan depan pintu gerbang ada teriakan serrrrbuuuu.......pletak pletok gedebak gedebuk badan terasa sakit perut kejang aku rasakan sepatu2 tentara bergentayangan kearah perut dan badanku aku tak sempat minta tolong yang ada meriang seluruh badan dan anehnya ada teriakan berhenti...dia tidak melawan dan aku terkejut melihat Hari hampir nyebur di gorong2 mungkin tendangan dan bolok yang menghajarnya. Kalung yang aku pakai sempat dirampasnya ternyata teriakan dari sebrang jalan itu menghentikan adegan yang menyeramkan juga, anak mana kau tanya Pemimpinnya aku jawab anak Sudirman Thambrin oh...maap sya kira mata2 anak ambon ahir adegan ini pemimpinnya memanggil tukang becak yang pangkal diwilayahnya dan menyuruh antar ke Sudirman dan dia yang bayar dalam perjalan tukang becak bercerita untung katanya kamu hanya benjol2 dan sakit biasanya kalau sudah masuk tak bisa keluar alias mati Alhamdullillah aku dan tman masih diberi umur memangnya kamu ga tau kalau Gank Berland lagi bentrok dengan Genk Ambon kata tukang beca rupanya aku dan Hari dikiranya mata2 dari Gank Ambon.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar