Pada jamannya saya usia kelas 6 SD, saya masih ingat pekerjaan orang tua yang tempo hari pegawai percetakan di
PN. BALAI PUSTAKA Jl. DR. Wahidin Boedi Oetomo Lap. Banteng, Jakarta Pusat sebagai editing atau tukang nyusun sebuah buku atau majalah anak2 secara manual yang akan di cetak. Pekaerjaan ini sejak usia muda hingga berumah tangga dan ahirnya di angkat sebagai kepala bagian pada PN. BALAI PUSTAKA hingga pensiun. Setelah saya lulus SD. dan masuk SMP 70 Jati Luhur Bendungan Hilir Jakarta Selatan, saya mulai diajarkan bagai mana menyusun urup2 yg. terbuat dari timah dan di ujungnmya ada abjad urup dan angka, satu timah satu urup.Jadi kalau kita ingin menyusun kalimat SELAMAT PAGI maka timanya berjumlah 11 timah di tambah spasi 1 timah untuk di tengah antara T dan P.
Dan tiap hurup atau angka tergantung besarnya namanya 'poin' jadi kalau buat alamat kartu nama kita pakai uk. 6 poin, buat namanya kita pakai yang bold 10 atau 12 poin, untuk kop namanya kita pakai 14 poin dan kalau ada logo maka kita harun mendesain dulu dengan tangan pakai tinta cina lalu di buat pilm baru di bikin klise timah.
Perkembangan jaman di pertengahan mulai masuk jaman elextronik yang mana untuk menyusun buku2 dan lainnya memakai komputer dan pekerjaan ini memerlukan keahlian extra atau melalui kursus untuk dapat menguasai program2 pada komputer, karena disekolah hanya diajarkan program yang buat kerja di perusahaan umum.
Dan sekarang sudah penuh jaman digital jadi perjaan cetak mencetak langsung di print beres.

